Kehidupan yang
ada di bumi ini adalah sementara saja. Makhluk hidup yang ada di bumi
tentunya akan merasakan kematian. Tidak bisa dipungkiri memang. Kehidupan
setelah kematian selama ini hanya dianggap sebagai doktrin agama. Namun
kini sains dapat menjelaskan kebenaran ranah dan dokrin agama tersebut.
Sebuah penelitian ilmiah terbaru menunjukkan kematian bukanlah
pemberhentian terakhir. Observasi ilmiah yang dilakukan menyimpulkan
kehidupan dan kematian ternyata berkorespondensi dengan "alam lain" (multiverse).
Paparan
ilmiah tersebut dijelaskan oleh teori ilmiah bernama biosentrisme.
Menurut teori ini, kendati tubuh dirancang untuk hancur sendiri, namun
ada sebuah 'energi' yang bekerja dalam otak, yaitu 'perasaan hidup'
mengenai 'siapakah saya'.
"Energi itu tidak musnah ketika manusia mati," tulis ilmuwan terkemuka dunia dan pengarang buku Biocentrism, Robert Lanza, Jumat, 25 Januari 2013. Teori sains tentang energi memang menjelaskan hukum kekekalan energi.Menurut
Lanza, energi 'perasaan hidup' itu tak tercipta, tapi tak juga bisa
musnah. Lantas, apakah energi ini berpindah dari satu dunia ke dunia
lain?
Sebuah eksperimen yang belum lama ini dipublikasikan dalam jurnalScience memperlihatkan para ilmuwan bisa mengubah sesuatu yang sudah terjadi pada masa lalu. Lewat percobaan yang menggunakan beam splitter(perangkat
optik yang membelah berkas cahaya), partikel-partikel energi diputuskan
keberadaannya. Ternyata, dari situ dapat ditentukan apa yang berlaku
pada partikel ini pada masa lalu sehingga seseorang dapat menyelami
pengalaman di masa lalu.
Kaitan
antara pengalaman dan semesta ini melampaui gagasan-gagasan manusia
mengenai ruang dan waktu. Tapi biosentrisme sendiri menyatakan, ruang
dan waktu bukan obyek sulit seperti yang dibayangkan.
Teori
ini menganalogikan waktu sebagai udara yang sia-sia untuk ditangkap
manusia karena memang tak pernah bisa diraih. "Anda tak bisa melihat apa
pun melalui tulang tengkorak yang menyelimuti otak Anda," kata Robert
Lanza. "Apa yang Anda lihat dan rasakan sekarang adalah putaran
informasi pada otak Anda."
Menurut
biosentrisme, ruang dan waktu semata-mata adalah alat penghimpun
informasi secara bersamaan. Karena itulah, dalam dunia yang tidak ada
ruang dan waktu, tak ada istilah kematian.
Semoga Bermanfaat Kawan !
referensi : tempo.co
No comments:
Post a Comment